Menentukan Waktu yang Tepat untuk Follow Up
Setelah menjalani wawancara kerja, menentukan waktu yang tepat untuk mengirimkan follow up adalah langkah krusial yang dapat mempengaruhi hasil akhir dari proses rekrutmen. Mengirimkan follow up terlalu cepat mungkin membuat Anda terkesan terburu-buru atau tidak sabar. Sebaliknya, mengirimkan follow up terlalu lama dapat membuat pewawancara menganggap Anda kurang tertarik atau tidak serius terhadap posisi yang dilamar.
Sebagai panduan umum, waktu yang ideal untuk mengirimkan follow up adalah 5-7 hari kerja setelah wawancara. Dalam rentang waktu ini, perusahaan biasanya sudah memiliki gambaran awal mengenai kandidat yang sesuai dan mungkin sudah mulai memproses hasil wawancara. Namun, penting untuk selalu mempertimbangkan instruksi spesifik yang diberikan oleh pewawancara. Jika mereka menyatakan bahwa keputusan akan dibuat dalam dua minggu, maka tunggu hingga mendekati akhir periode tersebut sebelum mengirimkan follow up.
Selain itu, perlu juga memperhitungkan dinamika industri dan perusahaan. Perusahaan yang bergerak dalam industri yang sibuk atau yang sedang dalam periode rekrutmen besar-besaran mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk memberikan keputusan. Dalam kasus seperti ini, kesabaran dan pemahaman Anda akan sangat dihargai oleh pewawancara.
Dalam follow up Anda, pastikan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Anda dapat menyebutkan beberapa hal spesifik yang Anda pelajari atau nikmati selama wawancara, yang menunjukkan bahwa Anda benar-benar menghargai waktu yang diinvestasikan oleh pewawancara. Misalnya, Anda bisa menuliskan, “Terima kasih atas kesempatan untuk berdiskusi mengenai posisi [nama posisi] di [nama perusahaan] pada tanggal [tanggal wawancara]. Saya sangat menghargai wawasan yang diberikan mengenai [topik tertentu yang dibahas].”
Dengan cara ini, Anda tidak hanya menunjukkan rasa terima kasih tetapi juga mengingatkan pewawancara tentang poin-poin penting yang dibahas, memperkuat kesan positif yang ingin Anda tinggalkan.
Menulis Email Follow Up yang Efektif
Menulis email follow up setelah wawancara kerja adalah langkah penting untuk menunjukkan profesionalisme dan minat Anda terhadap posisi yang dilamar. Berikut adalah panduan untuk menulis email follow up yang efektif:
1. Mulailah dengan Salam yang Sopan: Pastikan Anda memulai email dengan salam yang sopan dan menyebutkan nama pewawancara. Misalnya, “Yth. Bapak/Ibu [Nama Pewawancara],”. Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan usaha mereka selama proses wawancara.
2. Sampaikan Rasa Terima Kasih: Ungkapkan rasa terima kasih Anda atas kesempatan wawancara yang telah diberikan. Anda bisa menuliskan, “Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mewawancarai saya mengenai posisi [Nama Posisi].”
3. Tekankan Kembali Antusiasme: Nyatakan kembali antusiasme Anda terhadap posisi yang dilamar. Contoh kalimat yang bisa digunakan adalah, “Saya sangat antusias dengan kesempatan ini dan lebih memahami bagaimana peran ini cocok dengan keterampilan dan pengalaman saya.”
4. Ingatkan Kualifikasi dan Pengalaman Anda: Sertakan pengingat singkat tentang kualifikasi dan pengalaman Anda yang relevan dengan posisi tersebut. Misalnya, “Seperti yang kita bahas, pengalaman saya di [Bidang Terkait] dan keterampilan saya dalam [Keterampilan Terkait] membuat saya yakin bahwa saya dapat memberikan kontribusi positif bagi tim Anda.”
5. Akhiri dengan Kalimat Terbuka: Tutup email dengan kalimat yang terbuka untuk diskusi lebih lanjut dan sebutkan bahwa Anda menantikan kabar dari mereka. Anda bisa menuliskan, “Saya sangat menantikan kesempatan untuk mendiskusikan langkah selanjutnya dan berharap dapat mendengar kabar dari Anda segera.”
Contoh Template Email Follow Up
Berikut adalah contoh template email follow up yang bisa Anda gunakan:
Yth. Bapak/Ibu [Nama Pewawancara],
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mewawancarai saya mengenai posisi [Nama Posisi]. Saya sangat antusias dengan kesempatan ini dan lebih memahami bagaimana peran ini cocok dengan keterampilan dan pengalaman saya. Seperti yang kita bahas, pengalaman saya di [Bidang Terkait] dan keterampilan saya dalam [Keterampilan Terkait] membuat saya yakin bahwa saya dapat memberikan kontribusi positif bagi tim Anda.
Saya sangat menantikan kesempatan untuk mendiskusikan langkah selanjutnya dan berharap dapat mendengar kabar dari Anda segera.
Hormat saya,
[Nama Anda]